Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

Makanan Pendamping ASI 6 - 24 Bulan

Gambar
Oleh: Adriyan Pramono, SGz, MSi Program Studi Ilmu Gizi FK UNDIP/ Center of Nutrition Research (CENURE) UNDIP Setelah berumur 6 bulan, bayi yang diberi ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya hanya dari ASI  (WHO, 2009). Hal tersebut disebabkan oleh semakin meningkatnya kebutuhan zat gizi si anak seiring pertumbuhan dan perkembangan agar optimal. Kebanyakan bayi telah siap untuk menerima makanan lain pada usia 6 bulan dan usia ini merupakan usia yang tepat untuk memperkenalkan makanan pendamping ASI. MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi lengkap, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. Ingat! Makanan Pendamping ASI bukan Makanan Pengganti ASI, sehingga ASI dan MP-ASI berjalan bersama beriringan. Kendala yang sering dihadapi adalah ketika Makanan pendamping ASI (MP-ASI) sering tidak cukup kualitas zat gizinya ataupun diberikan terlalu dini dan terlalu terlambat dengan j

Perilaku Makan Anak

Gambar
Oleh: Adriyan Pramono,SGz.,MSi Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran UNDIP/Center of Nutrition Research (CENURE) Definisi Perilaku Makan Anak Perilaku makan ( Food-related Behavior ) didefinisikan sebagai praktik makan terkait dengan proses pemilihan, persiapan, pemasakan, dan konsumsi makanan . Terdapat dua unsur yang perlu diperhatikan yaitu aspek gizi dan keamanan makanan (1). Sebagai catatan penting , perilaku makan yang dimiliki seorang anak, bukan merupakan keadaan yang dibawa sejak lahir, namun sebagai akibat dari serangkaian proses pembelajaran mulai dari lahir sampai menjadi anak-anak hingga dewasa. Secara teori anak-anak tidak terlahir dengan kemampuan bawaan untuk memilih makanan yang bergizi bagi tubuh mereka (2).  MP-ASI Perdana (bubur Gasol+ASI) 6 - 8 bulan (mulai 8 bulan sudah divariasi) Anak-anak lahir dengan kesukaan pada makanan manisnya ASI, berlanjut terhadap penerimaan MP-ASI dari tekstur cair-lumat-lunak-semi lunak-hingga makanan dewasa, menol

Antioksidan untuk Prediabetes

Gambar
Oleh : Adriyan Pramono, SGz., MSi Program Studi Ilmu Gizi FK UNDIP/Center of Nutrition Research (CENURE) UNDIP Prediabetes Prediabetes merupakan kondisi kadar glukosa darah seseorang diatas nilai normal yaitu kadar glukosa darah puasa (GDP) 100-125 mg/dl ( Impired Fasting Glucose ) (PERKENI, 2011). Angka prediabetes (10%) di Indonesia hampir 2 kali lebih tinggi   bila dibandingkan angka kejadian DM (5,6%) dan 61,6% diantaranya terjadi pada wanita (Soewondo dkk, 2011). Kriteria prediabetes adalah mereka yang tergolong impaired fasting glucose (IFG) atau Gula Darah Puasa Terganggu (GDPT), dan impaired glucose tolerance (IGT) atau Toleransi Glukosa Terganggu (TGT). Pada sebagian dari mereka ini telah pula didapatkan kelainan seperti yang ditemukan pada diabetes melitus yakni kelainan mikrovaskular (Manaf,2010). Pada keadaan normal , kadar glukosa darah puasa adalah < 100 mg/dL, dan 2 jam setelah beban < 140 mg/dL. Sedangk